Inilah Perbedaan Sahabat dan Teman Baik!


Banyak diantara kita bingung perbedaan antara sahabat dan teman baik. Sebenarnya, orang yang seperti apa sih yang layak dikatakan sebagai ‘sahabat’?

Banyak diantara kita yang dengan mudahnya mengklaim orang-orang terdekatnya dengan kata 'sahabat', tetapi tidak sedikit juga yang sulit mengklaim orang-orang terdekatnya dengan kata 'sahabat' itu.

Pada artikel ini, akan dibahas mengenai suatu tingkatan pertemanan yang dimulai dari teman,  teman baik/teman dekat,  sahabat, dan sahabat sejati.

Teman,  merupakan seseorang yang hanya sekedar saling mengetahui nama, informasi dasar (sekolah, alamat, dll), dan pernah setidaknya satu kali mengobrol.

Teman baik/teman dekat, merupakan seseorang yang sudah berteman lama dan selalu bersama-sama dengan kita. Seperti teman main, nongkrong, curhat, gosip, dll. Bisa juga teman yang mungkin kebetulan satu rumah, satu kostan, satu sekolah,  satu komunitas dengan kita dengan waktu yang cukup lama. Sehingga kita sering menghabiskan waktu bersama dengannya.

Sahabat merupakan suatu hubungan yang saling. Maksudnya adalah saling pengertian, saling memberi, saling support, dll. Sahabat juga merupakan seseorang yang ada di saat sahabat yang lain membutuhkan, walaupun apapun itu keadaannya.
Sahabat juga merupakan seseorang yang jujur, yaitu bisa terus melakukan keterbukaan diri dan menunjukan siapa dirinya yang sebenarnya, dan dapat menerima kita apa adanya (tidak munafik).

Sedangkan, sahabat sejati merupakan suatu hubungan  di mana diantara mereka sudah saling mengerti luar dan dalam karakter sesamanya (keterbukaan diri yang intim)
Sahabat sejati merupakan seseorang yang akan menemani perjalanan hidup kita sampai kematian menjemput kita. Dengan kata lain sahabat sejati adalah pasangan sehidup semati kita.

Mungkin agak sedikit bingung membedakan teman baik dengan sahabat. Menurut saya, ada dua faktor yang bisa sangat membedakan kedua hal tersebut.

Contoh:
Bunga merupakan teman baik Mela. Bunga sering curhat masalahnya kepada Mela. Bunga merasa bahwa Mela sangat mengerti perasaannya.

Disatu sisi, Mela sangat terbebani oleh cerita Bunga.
Hal itu terjadi karena Mela juga ingin curhat mengenai masalahnya,  tetapi ia merasa Bunga tidak berempati kepadanya, dan beranggapan bahwa Bunga menanggapinya hanya sekedar 'iya-iya' saja, sehingga Mela tidak merasakan kepuasan bathin dari pertemanannya dengan Bunga.

Dari contoh tersebut, terlihat adanya suatu 'kondisi yang tidak seimbang'.
Yaitu Bunga yang terlalu banyak bercerita dan tidak memberi kesempatan atau tidak menunjukan rasa empati untuk Mela bercerita. 

Inilah faktor pertama, yaitu 'ada salah satu pihak yang merasa diberatkan'.

Selain itu,  terlihat juga adanya suatu ketidakjujuran yang dialami Mela. Mela tidak berterus terang jika dirinya lelah dengan curhatan Bunga.

Inilah faktor kedua, yaitu 'belum adanya keterbukaan diri satu sama lain'. Dengan kata lain mereka belum sepenuhnya jujur satu sama lain.

Kesimpulannya,
Teman dekat berbeda dengan sahabat karena teman dekat itu cenderung masih terdapat suatu keegoisan, dan di dalamnya belum ada yang namanya hubungan 'SALING...' (saling berempati,  saling membuka diri/jujur, dll) diantara keduanya.

Semoga bermanfaat :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyusuri Hulu Hilir Selokan Mataram

Before The Flood: Belajar Mencintai Alam

Pelangi: Toleransi dan Keberagaman