Menyusuri Hulu Hilir Selokan Mataram


Saluran Mataram alias Selokan Mataram merupakan suatu saluran irigasi yang menghubungkan kali Progo di Barat dan Sungai Opak di Timur, Yogyakarta.  Selokan Mataram ini memiliki panjang 31,2 km dan dibangun pada Masa Pendudukan Jepang.

Singkatnya, pada Masa Pendudukan Jepang, banyak dari rakyat Indonesia, termasuk rakyat Yogyakarta, yang dijadikan sebagai tenaga kerja paksa atau biasa disebut dengan Romusha. Hal itu membuat Sri Sultan Hamengku Buwono IX memutar otak agar dapat menyelamatkan warga Yogyakarta dari kekejaman Romusha. Ia pun memerintahkan rakyatnya untuk membangun saluran irigasi sepanjang 31,2 km dari sungai Progo ke Sungai Opak. Oleh karena itu, warga Yogyakarta bisa terbebas dari kekejaman romusha.

Penelusuran saya awali dari hulu Selokan Mataram, yaitu  Sungai Progo di Barat. Aliran air di Sungai Progo cukup deras, sehingga sering dijadikan sebagai wahana permainan arung jeram. Di sana, terdapat bendungan kecil, bernama Bendung Tarang Kalun. Air dari bendungan itulah yang mengalir di sepanjang Selokan Mataram.

Sepanjang aliran Selokan Mataram kita akan disuguhi dengan pemandangan-pemandangan alam yang tidak kita dapatkan di kota-kota metropolitan. Kita bisa menjumpai hamparan sawah yang membentang luas yang mengapit Selokan Mataram. Selain itu, kita bisa menjumpai pepohonan rindang yang tumbuh di kedua sisi Selokan Mataram, yang membuat udara semakin sejuk dan asri.

Untuk melakukan kegiatan penelusuran aliran Selokan Mataram, kita bisa melintasi melalui jalan aspal maupun jalan tanah. Jika melintasi melalui jalan aspal, masih memungkinkan jika mengendarai mobil. Tetapi, jika melintasi melalui jalan tanah, hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki ataupun mengendarai sepeda motor.



Selokan Mataram tidak hanya berfungsi sebagai pengairan sawah saja. Selokan Mataram bisa dijadikan sarana untuk melakukan aktivitas yang lain, seperti kegiatan memancing, mencuci pakaian, memandikan hewan ternak, bahkan sebagai sarana bermain air bagi anak-anak yang bertempat tinggal di dekat aliran selokan Mataram tersebut.



























 Dengan berjalan terus menelusuri Selokan Mataram ke arah Timur, maka kita akan medapatkan hilir dari Selokan Mataram, yaitu Sungai Opak. Di daerah Timur, kita akan menjumpai pemandangan yang sedikit berbeda dibandingkan dengan di wilayah barat. Di sana, pemandangan dengan nuansa perkotaan akan lebih sering dijumpai, karena Sungai Opak dekat dengan wilayah kota Yogyakarta.

 Tampak di sana, sebelum aliran Selokan bermuara di sungai Opak, lebar dari Selokan Mataram akan semakin kecil, yang kemudian akan mengalir deras ke bawah, dan akhirnya bermuara di Sungai Opak. Pemandangan di sekitar sungai Opak pun cukup indah. Banyak pepohonan yang tumbuh, yang membuat suasana di sekitar sungai Opak menjadi sejuk dan asri. Banyak juga warga desa setempat yang melakukan kegiatan memancing di sungai Opak. Selain itu, kita juga bisa melihat Candi Boko yang terletak tepat di seberang Sungai Opak dari Selokan Mataram.



Dibuat pada tahun 2016 untuk memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah Fotografi Jurnalistik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelangi: Toleransi dan Keberagaman

Before The Flood: Belajar Mencintai Alam