Career Day: UMN Targetkan Mahasiswa Dapat Kerja Sebelum Wisuda


Serpong, News Writing (13/11) – Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) sebelum wisuda bisa mendapat pekerjaan melalui ajang Career Day/Job Fair yang diadakan oleh Career Development Center (CDC) UMN di area Lobby B (11-12/11), kemarin.

“Career Day adalah salah satu ajang menyambut mahasiswa lulusan baru, karena target UMN adalah mahasiswa sebelum wisuda sudah mendapatkan kerja,” ujar CDC officer UMN, Reni.

Reni menambahkan, Career Day ini adalah ajang bagi para mahasiswa untuk mencari kerja sebelum wisuda. Oleh karena itu, UMN selalu mengadakan ajang Career Day satu bulan sebelum acara wisuda, yaitu setiap bulan Maret dan November.

Ajang Career Day menghadirkan 20 perusahaan, diantaranya PT Astra Internasional Tbk, BCA Finance, Indonesia Creative Media, dll. Career Day tidak hanya diperuntukan bagi mahasiswa dan alumni UMN saja, tetapi juga dibuka untuk umum.

“Salah satu bentukan Tridharma Perguruan Tinggi adalah pengabdian masyarakat. Kami tidak hanya membatu mahasiswa kami saja, tetapi juga membantu kampus (masyarakat umum) di sekitaran kita,” kata Reni saat ditemui di ruang Career Development, Gedung C, lantai dua, kemarin siang.

Salah satu alumni Fakultas Ilmu Komunikasi UMN 2012, Revaldi, mengatakan Career Day ini sangat membantu untuk bisa mendaftar pekerjaan di perusahaan ternama.

"Pertama, ingin cari pekerjaan. Kedua, jarang-jarang ada kesempatan buat apply bekerja di perusahaan-perusahaan yang ternama gitu. Biasanya kan susah, kalau di sini kan ada koneksinya, jadi gampang gitu," ujar Revaldi saat ditemui di Lobby B, kemarin siang.

Menurut Reni, kekurangan dari acara ini adalah sepi pengunjung karena susahnya angkutan umum yang masuk ke wilayah UMN. Selain itu, menurut Revaldi acara dan konsepnya sudah bagus. Namun, ia berharap bisa lebih banyak lagi perusahaan-perusahaan yang hadir dalam Career Day ini, sehingga lowongan kerja semakin terbuka.



Dibuat pada tahun 2016 untuk tugas mata kuliah News Writing
Presi Pricilia dan Tyas Sukma Amalia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyusuri Hulu Hilir Selokan Mataram

Gambar
Saluran Mataram alias Selokan Mataram merupakan suatu saluran irigasi yang menghubungkan kali Progo di Barat dan Sungai Opak di Timur, Yogyakarta.  Selokan Mataram ini memiliki panjang 31,2 km dan dibangun pada Masa Pendudukan Jepang. Singkatnya, pada Masa Pendudukan Jepang, banyak dari rakyat Indonesia, termasuk rakyat Yogyakarta, yang dijadikan sebagai tenaga kerja paksa atau biasa disebut dengan Romusha. Hal itu membuat Sri Sultan Hamengku Buwono IX memutar otak agar dapat menyelamatkan warga Yogyakarta dari kekejaman Romusha. Ia pun memerintahkan rakyatnya untuk membangun saluran irigasi sepanjang 31,2 km dari sungai Progo ke Sungai Opak. Oleh karena itu, warga Yogyakarta bisa terbebas dari kekejaman romusha. Penelusuran saya awali dari hulu Selokan Mataram, yaitu  Sungai Progo di Barat. Aliran air di Sungai Progo cukup deras, sehingga sering dijadikan sebagai wahana permainan arung jeram. Di sana, terdapat bendungan kecil, bernama Bendung Tarang Kalun. Air dari ...
Baca selengkapnya

Pelangi: Toleransi dan Keberagaman

https://www.youtube.com/watch?v=cSFY_Ki-HHQ Ada merah jingga kuning hijau dan biru Bukan tentang warna apa yang paling baik Tapi, bagaimana menjadi baik bersama Tidak mungkin semua adalah merah Apalagi semua adalah kuning Tidak mungkin yang biru jadi nila Apalagi yang jingga jadi hijau Sekali lagi, Bukan tentang warna apa yang paling baik Tapi, bagaimana menjadi baik bersama Saat mejikuhibi sejajar berdampingan menghiasi langit, terasa sangat indah bukan? Menurutku inilah makna keberagaman yang sesungguhnya Sama seperti pelangi Akan terasa indah jika warnanya berbeda-beda
Baca selengkapnya

Before The Flood: Belajar Mencintai Alam

Gambar
You are the last best hope of earth. We ask you to protect it, or we, and all living things we cherish are history.  – Leonardo DiCaprio, Before The Flood Film dokumenter ini secara garis besar bercerita tentang perbuatan manusia yang menyebabkan  perubahan iklim dunia yang saat ini sedang terjadi. Sebagai pengantar dan permulaan, film ini mengisahkan tentang sebuah lukisan The Garden of Earthly Delights  karya Hieronymus Bosch yang dilihat oleh sang aktor utama yaitu Leonardo DiCaprio. Lukisan tersebut terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama menceritakan tentang awal kehidupan di mana lingkungan hidup masih sangat asri dan populasi manusia masih sangat sedikit. Bagian kedua, populasi manusia meningkat dan membuat keadaan tidak seimbang karena pola kehidupan manusia yang konsumtif. Bagian ketiga menceritakan tentang kehidupan dengan fase yang paling buruk, tidak beraturan, dan sangat kacau yang membuat manusia menderita. Lukisan inillah yang menjadi benang merah...
Baca selengkapnya