Gedung D UMN Berpeluang Dapatkan Penghargaan Gedung Hemat Energi

Pada
2013 lalu, gedung New Media Tower UMN meraih penghargaan dengan menjadi juara
pertama Gedung Hemat Energi pada Penghargaan Efisiensi Energi Nasional pada
2013. Kemudian tepatnya September 2014, Gedung New Media Tower kembali meraih
penghargaan lagi, yaitu sebagai Energy Efficient Building kategori Tropical
Building yang dilombakan pada ASEAN Energy Award 2014 di Vientiane, Laos.
Arsitektur
gedung media Tower atau yang biasa disebut dengan gedung C ini mengusung tema
bangunan yang ramah lingkungan. Hal itu bisa dilihat dari beberapa konsep yang
diusung. Salah
satunya adalah bagian luar bangunan yang dibangun dari aluminium yang
berlubang-lubang, sehingga cahaya matahari dapat masuk langsung ke dalam
ruangan dan tentunya akan mengurangi penggunaan listrik. Selanjutnya, gedung
ini memanfaatkan limbah air yang berasal dari seluruh gedung, contohnya seperti limbah air hujan. Limbah
air itu akan diproses sehingga dapat digunakan untuk menyiram tanaman maupun
untuk pembilasan toilet. Di lantai tiga gedung C juga ditanami
tumbuhan-tumbuhan agar gedung terlihat lebih hijau dan dapat menambah pasokan
oksigen.
UMN akan
membangun dengan total lima bangunan yang berkonsep seperti gedung C, sebagai
gedung hemat energi. Termasuk salah satunya, gedung D yang saat ini dalam
proses pengerjaan yang ditargetkan selesai pada Mei 2017 mendatang.
Konsep-konsep bangunan gedung C ini diterapkan kembali dalam membangun gedung
D. Tetapi, terdapat beberapa perbedaan, seperti ukuran, bentuk, dan warna bangunan.
Dilansir
dari umn.ac.id, menurut Teddy Surianto, Ketua Yayasan Multimedia Nusantara
mengatakan tujuan pembangunan gedung D ini adalah untuk mengakomodir kegiatan
belajar mengajar mahasiswa UMN. Jumlah mahasiswa yang semakin banyak membuat
kebutuhan akan kapasitas ruangan juga meningkat.
Kesuksesan
yang diraih oleh gedung C tersebut membuat UMN berharap gedung D nantinya juga
akan mendapatkan penghargaan sebagai gedung hemat energi. Menurut Koodinator
Building Manager UMN, Darman, ukuran gedung D dibuat lebih besar daripada
gedung C. Bentuk dari gedung D juga akan dibuat lebih inovatif. Dan, gedung D
UMN akan memiliki warna bangunan yang lebih terang dibandingkan dengan gedung C
UMN.
Dengan
menerapkan konsep yang sama seperti gedung C,
mungkinkah gedung D UMN juga
berpeluang untuk mendapatkan penghargaan sebagai gedung hemat energi se-Asia
Tenggara?
Konsep Pembangunan Gedung D
Pembangunan Gedung D Universitas Multimedia
Nusantara (UMN) sudah dimulai sejak 18 Januari 2016 lalu. Dengan kembali
menggandeng kontraktor PT Total Bangun Persada Tbk, Gedung D masih mengusung
tema hemat energi. Konsepnya pun secara garis besar tidak jauh berbeda dengan
Gedung C. Sebelumnya pihak pemborong tersebut memang telah berpengalaman dalam
menangani pembangunan gedung C hingga sukses meraih penghargaan sebagai gedung
hemat energi se-Asia Tenggara.
Menurut Iip Hipdudin
selaku Kepala Supervisor Lapangan pihak kontraktor, yang dimaksud hemat energi
dari gedung baru ini adalah mengurangi sebanyak mungkin pemakaian daya seperti
pada Air Conditioner (AC) dan lampu untuk penerangan. Maka itu Gedung D
nantinya masih akan memanfaatkan sistem double
skin. Sistem ini berupa lapisan “kulit luar” yang terbuat dari aluminium
dan didesain berlubang (perforated) agar udara bisa bebas masuk ke dalam gedung
serta penerangan alami didapat dari cahaya matahari. Kalaupun harus menggunakan
lampu, atas saran konsultan akan dipilih lampu yang berdaya kecil namun
terangnya memenuhi kebutuhan. Selain itu, gedung D juga masih menerapkan roof garden seperti yang ada di gedung
C.
Lantai pertama di gedung D nantinya adalah public area. Sedangkan kantin akan ada
di lantai tiga dan lift akan ada di lantai lima. Saat ini lantai enam sampai 18
masih kosong dan belum memiliki ruang. Ruang-ruang kelas baru akan dibangun
menjelang tahun ajaran 2017-2018 karena menyesuaikan jumlah mahasiswa yang akan
berkuliah di UMN. Lantai 19 yang merupakan lantai terakhir akan menjadi sarana
olahraga semi-indoor¬¬ untuk Basket, Futsal, dan Bulutangkis.
Tak ada kendala yang berarti selama proses
pembangunan gedung setinggi 80 meter ini. “Tidak ada kendala, semua
lancar-lancar saja karena proyek ini ditangani oleh tenaga-tenaga profesional.
Kita juga on schedule”, tutur Iip.
Material yang digunakan kontraktor pun merupakan
perpaduan dari dalam dan juga luar negeri. Paling tidak dibutuh sekitar 500 pekerja untuk menyelesaikan pembangunan yang ditargetkan rampung
pada Mei 2017 mendatang. Meskipun banyak konsep yang sama dengan gedung C,
namun gedung D tetap memiliki ciri khasnya sendiri.
Bedanya Gedung D dengan Gedung C
Dilihat
dari karakteristik, memang sama tetapi diantara keduanya pasti memiliki
perbedaan. Perbedaan pertama terletak pada bentuk fisiknya. Walaupun kedua
gedung ini memakai sistem double skin,
namun tekstur gedung D dot-dotnya yang besar
dan embosnya lebih sedikit. Dot-dot yang semakin besar bertujuan untuk membuat
ruangan di gedung D ini lebih terang sehingga hanya menggunakan beberapa lampu yang
berdaya kecil namun, tetap sesuai dengan kebutuhan mata mahasiswanya jadi lampu
itu tidak terlalu terang, tidak juga gelap.
Berbeda halnya dengan gedung C New Media Tower
yang tekstur dot-dotnya lebih kecil dan embosnya lebih banyak sehingga membuat
tampilan terlihat lebih gelap dan juga lebih monoton atau sedikit membosankan.
Tampilan baru yang ditawarkan gedung D,
sangat menarik banyak perhatian khalayak
internal khususnya kalangan mahasiswa, gradasi warna yang ditampilkan pada
gedung ini sangat menawan, yang menjelikkan mata untuk terus memandang gedung
ini. Pemilihan warna abu tua dan abu muda menjadi
tempelan di mata yang melihatnya dan jelas ini tidak monoton karena gradasi
warna tersebut.
Kedua, terletak pada jumlah lantainya. Di
gedung C hanya terdapat 13 lantai, sedangkan di gedung D akan ada 19 lantai.
Gedung D memiliki total ketinggian 80 meter dan luas bangunan 45.000 meter
persegi. Sementara New Media Tower yang sering disebut gedung C hanya memiliki
13 lantai dan luasnya sekitar 30.000 meter persegi. Kapasitas di gedung D ini
lebih dari 5.000 mahasiswa. Selain kelas, beragam fasilitas lainnya akan
disediakan seperti laboratorium teknik fisika, teknik elektro, perhotelan, dan arsitektur.
Kelebihan dari gedung D dibanding gedung C,
yakni pada lantai 19 yang nantinya akan menjadi sarana olahraga basket, futsal,
gym, bulutangkis, dan lain-lain. Pada
lantai 3, nantinya akan menyambung dengan lantai 3 gedung D. Tidak terlepas dari ciri khas
gedung UMN ini tetap menerapkan roof garden dengan suasana tenang dan sejuk.
Gedung D Memiliki Peluang
yang Besar
Tiga tahun yang lalu, melihat kesuksesan yang
dialami oleh Universitas Multimedia Nusantara lewat penghargaan yang
diterimanya untuk gedung C sebagai gedung hemat energi dalam ASEAN Award
ternyata menjadi ide untuk mengembangkan gedung selanjutnya. gedung D UMN yang mulai dibangun sejak tahun 2016 ini
memiliki konsep yang sama dengan gedung C. Tujuan yang ingin dicapai dalam
pembangunan ini juga tidak berbeda dengan pembangunan gedung C, yaitu menjadi
gedung hemat energi.
Untuk mewujudkan konsep gedung hemat energi
ini, gedung D dibangun dengan prinsip yang sama dengan gedung C. Akan tetapi
dibalik konsep, prinsip, dan cara pembangunan ada sesuatu yang membedakan kedua
gedung ini jika ditelusuri lebih lanjut. Perbedaan ini ternyata menjadi inovasi
tersendiri bagi gedung D untuk mendapatkan peluang. Peluang yang dicari adalah
menjadikan gedung D UMN sebagai gedung hemat energi se – Asia Tenggara,
mengikuti jejak langkah kesukseskan gedung C 2014 silam.
Dengan membuat gedung yang secara garis besar
sama serta menambahkan beberapa perubahan besar sebaga inovasi, UMN
mengharapkan agar hal ini bisa membantu dalam rangka merebut kembali title
gedung hemat energi se – Asia Tenggara. UMN yakin peluang gedung D cukup besar
untuk mengekor keberhasilan gedung C agar bisa kembali mendapatkan penghargaan Energy Efficient Building dalam ASEAN Awards.
Peluang bagi gedung D untuk mendapatkan
penghargaan ternyata diyakini oleh Koordinator Bulding Management UMN, Darman.
Menurut Darman, setelah melihat inovasi dan kerja keras semua pihak dalam
pembangunan gedung D sejauh ini, ia merasa gedung D memiliki peluang yang cukup
besar untuk mendapat penghargaan.
Hal ini dibuktikan dengan progres pembangunan
yang sampai saat ini berjalan lancar, konsep yang ada dalam gedung D sedari
awal sudah sejalan dengan gedung C, dan ditambahkan dengan adanya berbagai
inovasi yang menunjang. Maka dapat dikatakan bahwa gedung D Universitas
Multimedia Nusantara juga berpeluang untuk bisa mendapatkan gelar sebagai
gedung hemat energi se – Asia Tenggara mengikuti jejak gedung C tiga tahun yang
lalu.
Penulis:
Pricilia Indah Pratiwi, Mariany, Samantha Samsuddin, dan Melvina
dibuat pada tanggal 24 April 2017 untuk tugas mata kuliah feature writing
Komentar
Posting Komentar