Before The Flood: Belajar Mencintai Alam
You are the last best hope of earth. We ask you to protect it, or we, and all living things we cherish are history. – Leonardo DiCaprio, Before The Flood

Lukisan tersebut terdiri dari tiga
bagian. Bagian pertama menceritakan tentang awal kehidupan di mana lingkungan
hidup masih sangat asri dan populasi manusia masih sangat sedikit. Bagian
kedua, populasi manusia meningkat dan membuat keadaan tidak seimbang karena
pola kehidupan manusia yang konsumtif. Bagian ketiga menceritakan tentang
kehidupan dengan fase yang paling buruk, tidak beraturan, dan sangat kacau yang
membuat manusia menderita. Lukisan inillah yang menjadi benang merah dalam film
ini.
Dalam film ini, Leo melakukan
perjalanan ke negara – negara yang memiliki penduduk yang besar. Menurutnya
negara dengan penduduk yang besar merupakan salah satu penyebab perubahan
iklim. Negara yang ia kunjungi adalah
Amerika Serikat, China, India, dan Indonesia.
Perubahan iklim dapat terjadi karena
sikap manusia yang sangat konsumtif. Hal itu dapat terlihat dari banyak orang
yang memakai produk-produk yang bahannya berasal dari aktivitas yang tidak
ramah lingkungan, seperti produk makanan, kosmetik, deterjen, dll yang bahan bakunya
menggunakan kelapa sawit. Dalam film ini, digambarkan bahwa
bisnis kelapa sawit sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim. Hal itu karena
bisnis kelapa sawit melakukan pembakaran hutan untuk dapat terus memproduksi
minyak kelapa sawit. Padahal hutan itu sangat penting untuk memproduksi oksigen
(paru-paru dunia).
Selain itu, perubahan iklim dapat
terjadi karena banyak polusi udara, baik itu yang dilakukan oleh industri
bisnis maupun masing-masing individu. Contohnya
seperti polusi udara akibat asap kendaraan, asap pabrik, rumah kaca,
penambangan batu bara besar-besaran, pengeboran minyak di lepas pantai, dll. Aktivitas – aktivitas tersebut menghasilkan
emisi karbon yang dapat merusak lapisan ozon dan menyebabkan sinar matahari
terasa lebih panas. Hal itu menyebabkan suhu di bumi meningkat dan juga menyebabkan
es di kutub mencair, sehingga permukaaan air laut meningkat yang mengakibatkan
banjir bahkan pulau – pulau kecil tenggelam.
Penilaian
Sebagai film dokumenter, film ini sangat
baik dalam memilih ide maupun tema cerita. Tema kerusakan lingkungan merupakan
tema yang sudah banyak diangkat. Namun, yang menjadi istimewa adalah film ini
menggarap lingkup yang sangat luas, yaitu lingkup global. Oleh karena itu,
penggarapan film ini dilakukan di bebarapa negara, sehingga menimbulkan efek
kedekatan geografis bagi para penontonnya. Selain itu, juga diharapkan dapat
membawa perubahan perilaku bagi setiap orang yang menontonnya.
Film ini menampilkan informasi tentang
perubahan iklim secara lengkap, mendalam, dan gampang untuk dipahami. Hal ini
membuktikan bahwa film ini melakukan riset yang sangat mendalam mengenai tema
terkait, sehingga cerita yang disampaikan bersifat runtut dan jelas. Narasi
yang digunakan tidak hanya sekedar menyampaikan fakta yang ada, namun dikemas
sedemikian rupa sehingga narasi tersebut dapat menimbulkan efek persuasif bagi
orang yang menontonnya, terutama saya. Hal itu terjadi karena film ini memiliki
struktur cerita yang baik, yaitu adanya pendahuluan, konflik, klimaks, antiklimaks,
dan penutup. Saya terkesan dengan penyusunan struktur cerita dalam film
dokumenter ini, terutama di bagian penutup, di mana Leonardo DiCaprio
menyampaikan pidato di gedung PBB, yang mengajak kita semua untuk merawat bumi
dengan mengubah sikap kita. Selain itu, di akhir film juga ditambah dengan
solusi-solusi konkret untuk dapat merawat bumi.
Pengambilan gambar dalam film ini
membuat cerita semakin kuat. Walaupun film ini hanya menjelaskan tentang
penyebab dan dampak perubahan iklim,
saya tidak merasa bosan menontonnya karena pengambilan-pengambilan
gambar dilakukan dengan sangat bervariasi. Antara narasi dengan gambar pun
berkesinambungan, sehingga pesan yang disampaikan kuat. Hal ini juga didukung
oleh backsound yang cocok, sehingga
dapat membangun suasana yang sesuai. Elemen-elemen
(narasi, musik, gambar) yang ada dalam film ini saling menguatkan satu sama
lain, sehingga pesan dalam film ini tersampaikan dengan baik.
Dalam film ini juga dibahas mengenai ‘carbon tax’ yaitu pajak polusi yang dikenakan oleh pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan penghasil polusi. Menurut saya, pembahasan mengenai carbon tax lebih baik dibuat dalam video terpisah supaya dapat dibahas lebih mendalam, karena kalau digabungkan dalam satu film dokumenter ini, ditakutkan informasi yang didapat terlalu banyak sehingga tidak bisa fokus terhadap salah satu permasalahan yang ada.
Namun, secara garis besar saya sangat
menyukai film ini. Saya memberi sembilan bintang dari sepuluh bintang. Saya
merekomendasikan film ini bagi semua orang, agar kita bisa sama-sama tahu
keadaan bumi saat ini. Dan saya berharap agar setiap orang yang sudah menonton
film ini dapat lebih mencintai dan merawat bumi ini demi kelangsungan kehidupan
anak cucu kita.
Komentar
Posting Komentar