Opini: Kuliah Cari Gelar atau Cari Ilmu?

Mahasiswa dihadapkan dalam dua pilihan yaitu berkuliah untuk mencari gelar atau untuk mencari ilmu. Tentu kedua hal tersebut sama-sama penting, tetapi hal tersebut merupakan suatu mindset yang akan memengaruhi setiap perilaku dan tindakan dari setiap individu mahasiswa.
Kuliah Cari Gelar
Mahasiswa yang berorientasi akhir untuk mendapat gelar saja, biasanya terlihat dari perilakunya yang bisa dikatakan sebagai mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang, kuliah-pulang). Mahasiswa ini hanya mengejar nilai 'standar' dan berpikir 'yang penting lulus'. Mereka cenderung malas untuk melakukan aktivitas di luar ruang kelas. Adanya pemikiran untuk sekedar mendapat gelar saja, bisa disebabkan oleh beberapa faktor dibawah ini.
1. Kuliah karena dipaksa orang tua
Mahasiswa yang kuliah karena dipaksa orang tua tentunya akan memiliki pola pikir dan perilaku yang berbeda dibandingkan dengan mahasiswa yang benar-benar niat kuliah. Mahasiswa seperti ini, berkuliah tidak sesuai dengan minat dan bakat mereka. Tetapi, mereka berkuliah karena adanya unsur paksaan orang tua, sehingga dalam menjalani waktu-waktu kuliah, mereka tidak menjalani dengan sepenuh hati dan akhirnya membentuk mindset yang penting lulus dan mendapat gelar, sehingga pada akhirnya dapat menyenangkan hati orang tua.
Mindset/pemikiran seperti inilah yang menyebabkan mahasiswa enggan melatih softskill-nya. Mereka hanya mengandalkan pembelajaran di dalam kelas dan tidak mencoba untuk belajar dari luar kelas.
2. Kuliah karena ingin mencari jodoh
Banyak diantara mahasiswa yang lebih berorientasi mencari jodoh daripada mencari ilmu di bangku kuliah. Walaupun jodoh itu penting, seharusnya tidak dijadikan tujuan utama dalam berkuliah.
Mahasiswa yang seperti ini bisa terlihat dari perilaku mereka yang rela bolos kelas demi hang out dengan teman-temannya. Selain itu, biasanya, mereka lebih mementingkan penampilan untuk memikat lawan jenis daripada memersiapkan yang lebih penting, seperti buku, alat tulis, dan materi. Mahasiswa seperti ini biasanya mementingkan gengsi daripada prestasi. Atau dengan kata lain 'yang penting hitz'.
Kuliah Cari Ilmu
Kendati demikian, juga banyak mahasiswa yang berkuliah karena ingin mencari ilmu. Tentu gelar dan jodoh pun tetap diinginkan, tetapi prioritas utama adalah untuk mencari ilmu. Ilmu yang dibahas disini bukan hanya ilmu yang berupa hardskill saja, tetapi juga ilmu yang berupa softskill.
Hardskill - Mahasiswa yang berorientasi mencari ilmu tidak puas, jika hanya mengandalkan dosen sebagai pemberi materi. Mereka akan terus menerus menggali informasi atau materi dengan lebih mendalam dan mandiri, seperti studi pustaka, mengikuti seminar, membuat penelitian, dll
Softskill - Selain itu, mahasiswa yang berorientasi mencari ilmu dapat terlihat dari perilakunya yang bisa dikatakan sebagai mahasiswa kura-kura (kuliah rapat, kuliah rapat). Mereka sadar bahwa ilmu tidak hanya didapat dari kelas saja, tetapi bisa didapat dari luar kelas, seperti mengikuti organisasi kampus, bergabung dengan forum mahasiswa, dll.
Mahasiswa yang mencari ilmu bukan hanya terus melatih hardskill-nya saja, tetapi mereka akan terus menerus melatih softskill-nya juga selama masa kuliahnya, sehingga ketika mereka lulus nanti, hardskill dan softskill-nya akan saling bersinergi dan berguna dalam berinteraksi dengan masyarakat maupun berinteraksi dengan organisasi di mana mereka bekerja.
Tentunya, kuliah untuk mencari ilmu atau pun kuliah untuk mencari gelar merupakan suatu pilihan dari setiap mahasiswa. Jika mahasiswa berorientasi untuk mencari ilmu, sudah pasti ia mendapat gelar. Tetapi, jika mahasiswa beroientasi untuk mencari gelar, belum tentu ia mendapat ilmu.
Komentar
Posting Komentar