Penampilan Stadion Utama yang Semakin Apik Jelang Asian Games




Lapangan SUGBK (Foto: Vincent Joshua)

Jakarta – Menjelang gelaran Asian Games ke 18, Indonesia sebagai tuan rumah sudah hampir siap untuk menyambut para atlet. Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang akan menjadi lokasi upacara pembukaan Asian Games pada Agustus nanti juga telah bertransformasi menjadi stadion megah yang semakin apik.

Stadion ini secara umum telah selesai direnovasi akhir Desember 2017, dan diresmikan pada awal januari lalu. Peresmian tersebut kemudian disusul dengan digelarnya pertandingan persahabatan antara Tim Nasional Indonesia dengan Islandia pada Minggu (14/1/2018). Pertandingan tersebut juga merupakan pertandingan uji coba usai selesainya proses renovasi.

Seng-seng pembatas yang sempat dipasang selama renovasi kini sudah dibuka. Masyarakat pun dapat kembali berolahraga di sekeliling stadion utama yang lebih luas dan tertata rapi. Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno, yang dilansir dari Kompas.com mengatakan bahwa masyarakat bisa kembali menggunakan GBK untuk olahraga, karena jalan sekeliling sudah diaspal.

Hal yang menarik dari renovasi SUGBK terdapat pada penataan kursi tunggal bermodel flip up yang berwarna merah, putih, dan abu yang menghadirkan ilusi Sang Bendera Merah Putih yang sedang berkibar. Kini, penyandang disabilitas juga dimanjakan dengan fasilitas GBK yang ramah difabel, seperti tempat meonton di deretan paling depan.

Kursi Penonton di SUGBK (Foto: Vincent Joshua)

Selain itu, ada juga jalur khusus yang memudahkan pengguna kursi roda. Stadion berkapasitas 76.127 penonton ini juga dilengkapi dengan 720 lampu LED yang berkekuatan 3.500 luks, atau tiga kali lebih terang dari pencerahan SUGBK sebelumnya.

Lapangan sepak bola di stadion ini dipasangi rumput manila atau zoysia matrella yang mempunyai tekstur terbaik dan tidak mudah tercabut, sesuai dengan standar internasional FIFA. Rumput manila ini disebut merupakan rumput termahal di dunia. Kemegahan dan keelokan stadion utama GBK ini juga terlihat ketika malam hari, dengan lampu berwarna-warni menerangi dan menghiasi gedung GBK.

Pemandangan GBK pada malam hari (Foto: Vincent Joshua)


Penulis: Angelina A. Legowo


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyusuri Hulu Hilir Selokan Mataram

Before The Flood: Belajar Mencintai Alam

Pelangi: Toleransi dan Keberagaman