Olah Raga Panjat Tebing Tanpa Kehujanan dan Kepanasan





Olah raga pajat tebing merupakan salah satu cabang olahraga yang biasa dilakukan oleh para atlet profesional. Namun, saat ini siapa pun bisa melakukan olahraga panjat tebing, apalagi sekarang banyak tempat yang menyediakan fasilitas untuk mencoba olahraga ini, salah satunya adalah Peak to Peak Indoor Climbing and Gym yang berada di Tangerang, Banten.

Berlokasi di Ruko Niaga 1 No. 18 Jalan Raya Serpong, Peak to Peak ini merupakan tempat olah raga wall climbing yang berkonsep indoor yang sudah berdiri  sejak Mei 2015 silam. Pemilik Peak to Peak, Naldo Japardy mengungkapkan pemilihan konsep indoor tersebut karena terinspirasi dari wall climbing indoor yang sedang populer di luar negeri.

“Dibikin fasilitas indoor itu, jadi mereka bisa manjat sepanjang tahun, gak perlu khawatir ada perubahan cuaca yang drastis gitu,” ujar Naldo.

Lantai dua Peak to Peak

Peak to Peak sendiri terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama adalah tempat registrasi dan pendaftaran. Lantai kedua merupakan ruangan untuk memanjat tebing gaya free style. Pada lantai ini, pengunjung bisa menaiki tebing buatan dengan gaya sebebas mungkin, tanpa ada aturan. Namun, harus berhati-hati karena tidak ada pengaman, sebab tinggi tebing pada lantai ini maksimal hanya tiga  meter saja.

Sedangkan lantai ketiga merupakan area latihan panjat tebing. Tinggi tebing pada lantai ini bisa mencapai 10 meter dan terdiri dari level yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan tertentu. Baik anak-anak, remaja, dewasa, maupun manula bisa menggunakan fasilitas ini. 

Selain itu, pengunjung juga akan  diawasi oleh pelatih yang profesional dan dilengkapi pelindung yang aman. Dengan membayar 90.000 rupiah, setiap pengunjung dapat berlatih olah raga ini sepuasnya dalam satu hari.

Untuk melihat keseruan olah raga panjat tebing di Peak to Peak, simak video di bawah ini.




Penulis: Pricilia Indah Pratiwi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyusuri Hulu Hilir Selokan Mataram

Pelangi: Toleransi dan Keberagaman

Before The Flood: Belajar Mencintai Alam