OPINI: MASA DEPAN KEHIDUPAN MANUSIA
|
||
“Perubahan iklim merupakan hal yang nyata dan terjadi
sekarang. Ini merupakan ancaman bagi seluruh spesies bumi dan kita harus
sama-sama menghentikannya!” ujar Leonardo DiCaprio melalui pidatonya dalam film
dokumenter Before The Flood yang menceritakan tentang perubahan iklim di dunia
yang disebabkan oleh perilaku manusia.
Perubahan iklim sudah terjadi di depan mata yang ditandai dengan adanya pemanasan global. Pemanasan global adalah kenaikan suhu permukaan bumi yang disebabkan oleh peningkatan keluaran (emisi) gas rumah kaca. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) mengatakan beberapa gas rumah kaca bertanggung jawab atas terjadinya pemanasan global tersebut. Gas rumah kaca sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti aktivitas pembakaran bahan bakar fosil di mobil, pabrik, produksi listrik, dll.
Penyebab dan Dampak Pemanasan Global
Hutan merupakan paru-paru dunia. Aktivitas manusia yang
menggunduli hutan menyebabkan karbondioksida tidak bisa diserap oleh pepohonan,
sehingga karbondioksida akan menguap dan menyebabkan penipisan lapisan ozon.
Asap pabrik dan kendaraan bermotor juga turut memberikan pengaruh terciptanya
pemanasan global. Asap-asap itu mengandung berbagai gas merugikan yang juga menyebabkan
tipisnya lapisan ozon.
Kegiatan seperti bertani dan berternak juga ikut andil
dalam menciptakan pemanasan global dan penipisan lapisan ozon. Saat petani menambah pupuk penyubur
nitrogen ke dalam tanah, beberapa dari nitrogen tersebut berubah menjadi nitro
oksida yang merupakan gas rumah kaca yang sangat kuat. Begitu pula, miliaran
sapi di dunia juga turut menciptakan pemanasan global dengan menciptakan gas
methana saat rumput mengalami peragian di perut mereka. Selain itu, manusia juga seringkali menggunakan gas
CFC yang berlebihan dan berdampak terhadap pemanasan global, seperti
menggunakan parfum spray, pemakaian
AC, dan kulkas. Gas nitro oksida, methana, dan CFC tersebut akan menguap
dan menyebabkan penipisan lapisan ozon. Masih banyak contoh aktivitas manusia
yang menyebabkan tipisnya lapisan ozon dan perubahan iklim, seperti
pemakaian plastik dan strerofoam, dll.
|
||
Menurut Sekretaris Jendral World Meteorological Organiation (WMO)
Petteri Taalas pemanasan global dan perubahan iklim sudah terasa sejak tahun
1980an, yang ditandai dengan meningkatnya suhu global, mencairnya es di kutub, kenaikan
permukaan laut, gelombang panas, kekeringan, banjir, dan curah hujan yang
tinggi, dll. Stephen Hawking, seorang ilmuwan Inggris yang dikenal karena
teori di bidang fisika kuantum, mengatakan pada 1000 tahun mendatang, manusia
tidak akan bisa bertahan hidup. Ia percaya bahwa tinggal di bumi lebih
lama dapat berakibat negatif dan dapat berujung pada kepunahan manusia. Ia juga
menjelaskan bahwa kepunahan di planet Bumi ini dipercepat oleh ulah manusia
sendiri. Oleh karena itu, ia mendesak penjelajahan luar angkasa demi kebaikan
umat manusia.
Mencegah Kepunahan
Manusia
Banyak peneliti/lembaga yang
mengeksplorasi planet lain untuk dijadikan tempat tinggal selanjutnya untuk
manusia, salah satunya adalah planet mars. Ada
tiga badan antariksa utama yang saat ini tengah mempersiapkan misi ekspedisi ke
mars, yaitu NASA, SpaceX, dan Mars One. Banyak teknologi
dikembangkan untuk bisa merealisasikan misi tersebut, seperti merancang
alat penghasil oksigen, mempersiapkan roket yang dapat dipakai berulang kali,
serta memanfaatkan rover untuk melakukan kajian awal di Mars.
Dengan segala hal yang dipersiapan itulah, misi pengiriman manusia ke Mars diperkirakan
dapat terjadi sekitar tahun 2030 mendatang.
![]() |
Sumber: http://chuckcartoons.blogspot.co.id/2013/06/earth-and-mars.html |
Menurut Science Alert, mars memiliki unsur berbahaya bagi makhluk hidup yang disebut perchlorates. Unsur itu dapat membunuh bakteri dalam hitungan detik saja. Perchlorates sangat bereaksi
terhadap paparan sinar UV, apalagi paparan sinar UV di planet mars sangat tinggi
karena atmosfer mars sangat tipis. Hal itu menjadikan tanah di permukaan mars
berbahaya bagi kehidupan. Begitu pula menurut profesor dari University of Michigan Aaron Ridley, membuat koloni agar manusia hidup dalam janga waktu
yang sangat lama di Mars merupakan hal yang hampir mustahil dilakukan. Membuat
koloni di Mars juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Baik NASA maupun
SpaceX akan kesulitan untuk mencari dana bahkan sponsor untuk membiayai misi
kolonisasi di Mars.
Elon Musk, ilmuwan sekaligus pendiri
SpaceX, mengungkapkan masa depan manusia pada dasarnya akan terbagi menjadi dua
arah, menjadi spesis multiplanet (mampu berpergian melintasi antariksa), atau
terjebak di satu planet sampai peristiwa massal terjadi. Dari pernyataan Musk
tersebut dapat diketahui bahwa salah satu alasan diadakannya ekspedisi ke mars
adalah karena bumi diperkirakan akan mengalami kepunahan. Tidak bisa dipungkiri,
kepunahan tersebut bisa terjadi akibat dari aktivitas-aktivitas manusia yang cenderung merusak bumi.
Kolonisasi di mars merupakan solusi
yang baik untuk mencegah kepunahan manusia. Namun, kita tidak tahu kapan
penelitian mengenai hal itu akan membuahkan hasil. Sebagai penduduk bumi, kita
tidak bisa diam saja dan menunggu hasil dari penelitian-penelitian itu. Mulai
detik ini, kita harus merawat dan memperpanjang usia bumi dengan tidak merusak
bumi lagi. Caranya dengan mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil,
penghematan listrik, menanam pohon, mengurangi penggunaan alat yang
menghasilkan gas CFC, dll. Tak ada lagi pembiaran, tak ada lagi studi
berpanjang-panjang. Pemanasan global dan perubahan iklim adalah apa yang
terjadi saat ini. Kita semua bertanggung jawab atas masa depan (Leonardo
DiCaprio).
Referensi:
http://teknologi.metrotvnews.com/news-teknologi/eN4x0qON-3-alasan-koloni-di-mars-sulit-dibangun
https://www.beritateknologi.com/ambisi-membangun-koloni-di-planet-mars-akan-terhambat-permukaan-tanah-yang-beracun/
Komentar
Posting Komentar