Musisi Jalanan Berkarya
Institut Musik Jalanan alias IMJ merupakan sebuah wadah bermusik bagi para musisi jalanan untuk dapat berkarya layaknya musisi profesional apabila dibina dengan cara-cara yang tepat. Terletak di Depok Jawa Barat, IMJ berdiri karena maraknya perda larangan mengamen yang diterapkan di beberapa kota besar di Indonesia, termasuk di Depok. Hal itu membuat para musisi jalanan semakin tersisih dan seakan memupuskan harapan mereka untuk memperjuangkan hidup dan karyanya. Inilah yang membuat Andi Malewa, Frysto Gurning, dan Iksan Skuter mendirikan IMJ pada akhir tahun 2013 lalu.
Tidak sembarang musisi jalanan dapat bergabung di IMJ. Mereka harus melalui proses seleksi yang ketat terlebih dahulu, jika ingin bergabung. Proses seleksi dilakukan agar dapat mengetahui segi musikalitas para musisi jalanan. Jika sudah bergabung, mereka harus melakukan proses latihan di setiap harinya, mengikuti workshop, kelas-kelas musik, dan bahkan mereka harus dapat menghasilkan karya original dan mampu memproduksi lagu melalui proses rekaman sendiri, sehingga mereka tidak melulu menyanyikan lagu orang lain.
“Kita yang udah tergabung disini tuh ga cuma main musik aja, tapi kita harus bisa recording juga. Jadi kalo keluar dari sini, bisa mempermudah kita untuk rekaman karyanya sendiri, tanpa harus bayar mahal ke studio rekaman,” ujar salah satu musisi jalanan di IMJ, Sinyo.
Para musisi tanah air yang sudah malang melintang di industri musik, seperti Gelnn Fredly, Beben Jazz, dll memberikan ilmunya secara sukarela kepada para musisi jalanan di IMJ. Menurut salah satu pendiri IMJ, Andi Malewa, hal yang paling sulit dalam membina para musisi jalanan di IMJ adalah mengubah mindset mereka. Kebanyakan dari musisi jalanan yang ia bina, memiliki mindset ‘ingin sukses dengan cara yang instan’, padahal Andi sangat menekankan sebuah proses untuk mendapatkan hasil yang baik.
Namun, dengan cara berproses seperti yang Andi ajarkan, akhirnya IMJ dapat menghasilkan album kompilasi pertamanya yang bertajuk Kalahkan Hari Ini pada akhir 2014 lalu. Album ini merupakan album kolaborasi para musisi jalanan yang berada di Jabodetabek yang tergabung dalam IMJ. Album ini berjumlah 10 lagu dan merupakan karya original dari para musisi jalanan. Album ini terjual sebanyak 2000 keping ke seluruh Indonesia dengan menggunakan teknik promosi melalui media sosial dan direct selling, yaitu menjual CD secara langsung saat mengamen di wilayah Jobodetabek.
Selanjutnya, pada 14 Februari 2016, IMJ merilis album keduanya yang bertajuk Cerah. Album ini berisi sembilan lagu original dari tujuh orang musisi jalanan yang terpilih dari berbagai wilayah di Indonesia, seperti Sleman, Padang, Purwoketo, Depok, dan Jakarta. Proses pembuatan album ini menghabiskan waktu sekitar satu tahun dan album ini dibawah label musik Stimulan Record (Institut Musik Jalanan Record). Lagu-lagu pada kedua album ini bisa diakses juga melalui iTunes dan Spotify.
Tidak cukup sampai pembuatan album saja, untuk memperbaiki kesejahteraan musisi jalanan di Depok, Andi Malewa memberikan inovasi yaitu menciptakan Depok Support Performer Card (Supercard). Supercard merupakan Kartu Bebas Mengamen, dimana para musisi jalanan bisa mengamen di tempat yang layak, seperti di kafe, restoran, mall, hotel, dll. Untuk merealisasikan Super Card ini IMJ berkerja sama dengan pemerintah kota dan tempat-tempat tersebut agar diberikan space bermusik/menyalurkan karya.
Musisi jalanan yang sudah memiliki Super Card ini menunjukan bahwa mereka telah mendapatkan pelatihan di IMJ. Diharapkan dengan adanya supercard ini kesejahteraan musisi jalanan dapat meningkat dan diharapkan mereka tidak memenuhi jalanan di kota Depok lagi.
Komentar
Posting Komentar